Jakarta - Partai Golkar mempertimbangkan wacana Ketum Golkar Airlangga Hartarto dipasangkan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk Pilpres 2024. PAN menyambut baik dan menilai makin banyak paslon akan memberikan alternatif bagi rakyat.
"Secara yuridis, jika Golkar dan PAN membuat koalisi pilpres sendiri itu telah memenuhi persyaratan presidential threshold 20% kursi DPR RI, sebagaimana tercantum di pasal 222 UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Minggu (28/5/2023) malam.
"Dengan banyak paslon yang maju tentu akan menambah semarak demokrasi dan semakin banyak alternatif bagi rakyat untuk menentukan pilihannya. Dan hal itu tentu bagus untuk proses pendidikan politik rakyat," lanjutnya.
Viva lantas mengungkap kalau PAN dan Golkar akan bertemu khusus untuk bahas koalisi pilpres. Dia mengatakan akan ada pembahasan terkait strategis pilpres.
"Meski sudah memenuhi syarat PT, PAN dan Golkar akan bertemu khusus dalam pembentukan koalisi di pilpres karena kami ingin memenangi pilpres. PAN ingin maju untuk menang, bukan maju untuk kalah. Karena setiap parpol dipastikan memiliki cita-cita untuk menang pilpres. Nanti akan kita atur bagaimana strategi dan taktiknya yang tentu akan disesuaikan dengan kondisi obyektif," ujarnya.
Viva mengatakan Zulhas dan Airlangga akan bertemu usai dari USA. Dia mengungkap akan ada kopi darat untuk membahas hal ini.
"Ditunggu ya kabar selanjutnya karena pak Zulkifli Hasan dan Pak Airlangga masih di USA. Dalam sepekan ke depan akan ada pembahasan copy darat soal ini," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan partainya mempertimbangkan wacana Ketum Golkar Airlangga Hartarto dipasangkan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk Pilpres 2024. Doli mengatakan Zulhas dan Airlangga juga akan bertemu sepulangnya dari Amerika.
"Ya ini sekarang yang sedang kita jajakin berbagai kemungkinan termasuk soal itu (Airlangga-Zulhas). Kan hari ini Pak Airlangga dan Pak Zul sedang di Amerika dan memang pulang dari sana akan ada pertemuan lagi antara pimpinan Golkar dan PAN," ujar Doli kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (28/5/2023).
Lebih lanjut, Doli mengatakan bahwa berdasarkan Munas tahun 2019, telah diputuskan bahwa Golkar akan mengusung capres atau cawapres dalam 2024.
"Munas 2019 itu ada satu keputusan khusus di dalam munas yang judulnya sikap partai Golkar terhadap pilpres 2024," kata dia.
Untuk itu, kata Doli, pihaknya berusaha menjaga keputusan munas tersebut. Salah satunya dengan melakukan komunikasi ke sejumlah parpol.
"Tentu kami bekerja keras berupaya keras untuk menjaga amanah itu," sebutnya.