GARUT,- Siapa di balik bisnis penjualan perlengkapan bagi ibu yang melahirkan di ruangan bersalin RSUD dr.Slamet Garut. Setiap keluarga yang hendak melahirkan di paksa harus membeli perlengkapan kelahiran dan satu buah cairan untuk membersihkan kemaluan ibu yang melahirkan.
Tak tanggung keluarga pasien yang hendak melahirkan di wajibkan membeli paket perlengkapan, yang di dalamnya salah satuny Pampers ibu hamil dengan nominal uang sebesar Rp. 105 ribu. Anehnya pembelian tersebut tidak dilengkapi bukti pembayaran.
“Perawat yang ada dalam ruangan bersalin langsung mengarahkan untuk pembelian perlengkapan sebesar Rp. 105 ribu, katanya wajib beli dari dalam,” ujar Keluarga pasien Robi Taufiq Akbar yang juga Plt Ketua Ikatan Wartawan Online Jawa Barat, Kamis (8/12/2022).
Menurut Robi, awalnya sang istri hendak melahirkan di Klinik Zihan Medika yang ada di wanaraja pada Selasa (6/12/2022). Namun kondisi bayi yang ada dalam kandungan sungsang dan harus di rujuk ke RSU dr. Slamet Garut, kemudian di bawa ke RSU atas rujukan klinik.
Setelah mendapatkan penanganan di IGD dan dilarikan ke ruang bersalin, disanalah adanya praktik jual beli perlengkapan bagi ibu yang melahirkan dari perawat yang bertugas di dalam.
“Saya tidak menanyakan apapun, kemudian membeli perlengkapan tersebut. Penjualan ini juga bukan saja terjadi pada saya melainkan para keluarga pasien yang lainnya juga,” cetusnya.
Robi berharap, pihak manajemen RSUD dr. Slamet Garut untuk segera membenahi dan menghilangkan praktik jual beli tanpa sepengetahuan pihak manajemen. Ini bisa merusak citra baik bagi RSUD sendiri.
“Perlengkapan kelahiran yang disediakan di ruangan bersalin bisa di dapat di luar juga dengan harga yang lebih murah. Aneh juga di saat manajemen melarang pedagang berjualan di dalam RSU kini malah petugas sendiri yang berjualan di dalam ruangan,” tegasnya.
Sebagai Plt Ketua Ikatan Wartawan Online Jawa Barat, akan terus melakukan investigasi praktik jual beli di dalam ruangan termasuk akan membongkar siapa pengusaha di balik usaha terselubung tersebut.