Untuk Bisa Bersaing Secara Global, UMKM harus Mulai Go Digital


Beberapa waktu lalu Pemerintah dalam negri telah memusnahkan pakaian bekas import yang masuk ke Indonesia secara ilegal. Barang-barang yang dimusnahkan merupakan hasil penindakan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe B Batam pada periode tahun 2018—2022. Adapun total keseluruhan mencapai 5.853 koli dengan berat 112,95 ton, dan perkiraan nilai barang senilai Rp17,35 miliar. Tindakan pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar di dalam incinerator dan dihancurkan dalam mesin penghancur. Tindakan ini dilatar belakangi dengan upaya pemerintah agar UMKM tidak terganggu dan bisa berkembang sehingga dapat bersaing di pasar global. Salah satu upaya nya yaitu dengan program UMKM GO DIGITAL.  

UMKM GO DIIGITAL

Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM digitalisasi hingga 2024. Menteri Koperasi UKM Teten Masduki menyebut perlu 6 juta UMKM masuk digital per tahun guna target itu terealisasi.

"Kita punya target sampai 2024 UMKM on boarding di digital 30 juta. Saat ini per Mei (baru) 13,5 juta atau 21 persen. 21 persen kalau 13,5 juta dan 3 tahun (lagi untuk) 30 juta ini kan rata-rata 6 juta per tahun," ucap Teten saat berdiskusi dengan pelaku start up di Tahura, Bandung.

Teten menuturkan di Indonesia saat ini usaha yang dirintis masyarakat kebanyakan usaha mikro. Penjualan pun paling efektif melalui media sosial.

Menurut Teten perlu inovasi untuk mengembangkan UMKM dalam negeri agar bisa bersaing. Salah satunya dengan digitalisasi tersebut. Oleh karena itu, di hadapan para pelaku startup, Teten mengajak untuk membantu proses digitalisasi.

"Tadi kan luar biasa nih teman-teman ini yang saya ingin ada kolaborasi membantu usaha mikro yang paling banyak on boarding," kata dia.

Teten mengatakan dengan sisa waktu yang sedikit, cukup berat bagi pemerintah merealisasikan target tersebut. Sehingga, perlu adanya kolaborasi antar pihak.

"Kebanyakan kan mikro. Kalau kecil menengah satu juta, yang mikronya 96 persen. Mikro ini ada kaitan kapasitas terbatas, produk tidak memiliki daya saing butuh kurasi, agregasi. Mungkin lebih banyak di medsos. Tadi sudah banyak aplikasi yang bisa membantu jualan di medsos, distribusi pembayaran, logistik dan sistem," tutur dia.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengungkap pemerintah mencanangkan program digitalisasi untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM. Program ini menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk masuk dalam ekosistem digital pada tahun 2024.

Kendati menjadi tantangan yang tak mudah, ia mengatakan program ini harus tetap dilaksanakan demi perbaikan struktur ekonomi nasional yang didominasi oleh sektor usaha tersebut. Fiki pun menjelaskan, jumlah UMKM yang sudah onboarding di ekosistem digital saat ini baru mencapai 19% atau sekitar 12 juta UMKM.

Menurutnya, jumlah ini relatif lebih besar jika dibanding tahun 2020 lalu yang masih di angka 13% atau sekitar 8 juta UMKM.

"Tidak hanya disrupsi akibat pandemi, tetapi disrupsi teknologi mengharuskan UMKM go digital. Jadi mohon dukungan dari seluruh komponen untuk mendigitalisasi UMKM. Nah, ini fokus utama transformasi UMKM di Kemenkop UKM," kata Fiki.

UMKM Go Digital dengan Website Professional

Website merupakan salah satu tool atau alat untuk membantu program UMKM Go Digital. Salah satu penyedia jasa pembuatan website yaitu indowebhost.co.id.

Indowebhost adalah web developer terpercaya yang sudah bergerak dari tahun 2014 berbentuk perusahaan atau vendor jasa pembuatan website dan teknologi informasi. Selain membuat website company profile, website toko online, dll. Harga jasa pembuatan landing page yang Kami tawarkan bisa dibilang murah. Namun landing page yang Kami develop tetap berkualitas karena dibantu menyusun copywriting jika Anda mengalami kesulitan menyusunnya.

WhatsApp Image 2023-04-04 at 15.44.07.jpg

Kebetulan saat ini sedang ada Promo Khusus Ramadhan. Jadi, tunggu apalagi, Ayo buat website di Indowebhost.co.id ! link: https://www.instagram.com/p/CqkDy0-LOqb/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

  • -

Mungkin anda suka