Maulidan Isbar: Prabowo Baru Joget Aja Lawan Udah Takut


Jakarta – Ketua Umum Rakyat Pro-Gibran MilenialZ (RPGM) Maulidan Isbar merespons kritik berbagai pihak terhadap Prabowo Subianto soal joget gemoy. Banyak pihak menyebut joget gemoy hanya sebagai gimik politik yang minim substansi politik. Menurut Lidan, kritik itu justru menunjukkan lawan politik Prabowo justru tengah ketakutan.

“Bayangkan saja, Pak Prabowo joget gemoy aja mereka udah ramai bahas sana-sini. Baru joget aja udah takut, gimana yang lain. Kan begitu kira-kira,” ungkap Lidan di Kantor Majelis Kemenangan Nasional (MKN) RPGM di Ampera, Jakarta Selatan (12/12/2023).

Lidan mempertanyakan, kenapa para pengkritik Prabowo justru banyak yang fokus menyoroti joget gemoy. Menurutnya, narasi gemoy dan joget gemoy adalah refleksi sekaligus evaluasi atas edisi pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya yang begitu panas dan memecah belah masyarakat.

Sebelumnya, masyarakat sangat terbelah di kubu cebong dan kampret. Menurut Lidan, atas dasar tidak ingin mengulangi politik panas semacam itu, Prabowo-Gibran kemudian menggunakan narasi gemoy agar pilpres tidak lagi diisi oleh perdebatan panas yang memecah belah.

“Dalam pandangan saya, narasi dan joget gemoy ini adalah politik persatuan. Ini adalah politik rekonsiliasi. Pesta demokrasi di 2024 harus dinikmati secara enjoy, sama seperti kita menikmati pesta-pesta yang lain,” ungkap Lidan.

Tutup Lidan, lawan-lawan politik Prabowo seharusnya fokus untuk adu program yang tertera di visi-misi. Tapi yang terjadi, perdebatan politik nasional justru berfokus pada isu gemoy. Tidak hanya elite partai politik, berbagai pengamat politik juga ikut tergiring untuk membahas isu gemoy. 

“Mungkin ini bisa dikatakan sebagai keberhasilan marketing politik gemoy ya. Narasinya sederhana, tapi berhasil membuat kita semua membahasnya. Saya rasa ini adalah salah satu marketing politik terhebat yang pernah saya lihat,” ungkap Lidan.

  • -